Sejarah Singkat PT.Charoen Tbk :
1972 Didirikan di Jakarta dengan pabrik pakan pertama di Ancol (Jakarta)
1983 Pengoprasian pabrik pakan disepanjang (Sidoarjo) dan Tanjung Morawa (Medan)
1991 Initial Pubric Offering
1993 Rights Issue I,Convertible Bonds
1995 Pengoprasian pabrik pakan dan peralatan peternakan di Balaraja (Tangerang) serta Rights Issue II
1997 Pengoprasian pabrik pakan di Kawasan Industri Medan (Medan) dan stock split Rp 1000 menjadi Rp 500 , serta pembagian saham bonus.
1998 Pengoprasian pabrik pakan di Krian (Sidoarjo) dan Pabrik pengolahan daging ayam di Cikande (Serang)
2000 Stock Split Rp 500 menjadi Rp 100 , sehingga jumlah saham yang dicatatkan sejumlah 1.407.669.175 saham
Fasilitas Produksi :
Pakan Ternak 2.100.000 ton/tahun (di Balaraja,sepanjang, Krian dan KIM)
Pakan Udang 43.200 ton/tahun (di Medan)
Pakan Ikan dan lainnya 106.000 ton/tahun (di Medan dan Jakarta)
Day Old Chicken 368.424.000 DOC/tahun (melalui CPJF) (di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali , Lampung, Sumatra Utara dan Riau)
Pengolahan daging ayam 4000 kg/jam (di Serang)
Faktor-faktor yang menyebabkan pergerakan dalam harga saham :
Perusahaan ini juga bergerak pada sektor pengolahan daging ayam, di Indonesia daging ayam mendominasi hampir seluruh kalangan, disamping sumber protein dan juga harganya yang relative murah, daging ayam bisa dikonsumsi semua golongan. Meningkatnya permintaan akan daging ayam di
Dampak harga saham :
Berdasarkan pergerakan harga saham yang cukup bagus pada bulan Juli 2008, PT.Charoen yang semakin mengembangkan usahanya ke kawasan Timur Indonesia, menilai daya beli masyarakat warga Indonesia bagian Timur semakin meningkat. Maka perusahaan mengalami perkembangan pendapatan yang bagus dan perkembangan produktivitas. Dampak kenaikan harga BBM tidak terlalu negatif di Indonesia bagian Timur, sedangkan di Indonesia bagian Barat, khususnya pulau Jawa justru semakin turun, terutama karena dampak dari kenaikan harga BBM. Pada kasus tersebar berita flu burung membawa dampak yang kurang baik bagi kondisi perusahaan yaitu menurunnya kapasitas produksi daging ayam olahan dan daya beli masyarakat terhadap jumlah permintaan daging ayam sehingga harga saham perusahaan Charoen ikut turun.
KESIMPULAN
Dalam setiap bisnis pasti mengalami penurunan dan peningkatan pendapatan maupun laba. PT. Charoen merupakan perusahaan market leadership yang 35% menguasai pangsa pasar pakan ternak, Day Old Chicken, dan daging ayam olahan. Ketika mengalami jumlah permintaan daya beli masyarakat terhadap konsumsi daging ayam, total pendapatan dan laba bersih akan meningkat sehingga kapasitas produksi turut meningkat pula dan dampaknya harga saham mengalami kondisi yang lebih stabil. Namun, adakalanya bagi PT.Charoen membawa tantangan tersendiri, salah satunya adalah kasus flu burung yang masih belum bisa terselesaikan secara tuntas, dan flu burung berefek ganda, akibatnya kondisi produksi pada perusahaan juga mengalami penurunan sehingga pendapatan maupun laba yang diperoleh mengalami penurunan dan berdampak pada kondisi saham perusahaan yang jauh lebih tidak stabil sebelum adanya kasus flu burung. Bahkan PT.Charoen sempat mengalami anjloknya harga saham yang begitu drastis.